Dalam tausiahnya beliau menekankan tentang arti penting peringatan Haul juga menyinggung dasar hukum Haul dan Maulid. Beliau memperingatkan tentang faham-faham yang berkembang yang mengatakan bahwa peringatan semacam ini adalah pengyimpangan dengan menguraikan dan menggambarkan bagaimana dasar hukum dan praktek real di beberapa negara dan perilaku pada zaman Nabi dan sahabat tentang hal-hal yang dikatakan bid'ah terutama oleh kelompok yang lagi terkenal di Solo yang beliau sebut hanya bermodal keberanian tapi ilmunya masih kurang.
Beliau juga berpesan agar dalam acara Haul semacam ini membawa dampak langsung yang bisa dipraktekkan misalnya ajaran-ajaran yang pernah disampaikan oleh ulama yang diperingati haulnya sebisa mungkin ditiru dan dipraktekkan. Oleh karena itu untuk tahun yang akan datang sebaiknya dibacakan manakib tentang kisah dan prestasi yang ada pada almarhum kyai Qulyubi dengan menyesuikan panjang pendeknya waktu yang tersedia.
Beliau mencontohkan bahwa sebaiknya kita semua memiliki setidaknya satu amalan yang dikonsisteni sebagai bentuk inden diakherat nanti. Jadi bukan hanya pingin punya mobil bagus aja kita mau inden tetapi pingin tempat yang enak diakhiratpun kita seharusnya inden. Misalnya, melakukan sholat wajib berjamaah di masjid dengan istiqomah, sholat tahajut, sodaqoh dll. Sesuaikan dengan kondisi dan kesanggupan masing-masing, kalo orang kaya amalannya ya sodaqoh kalau orang tidak mampu amalannya (indennya) ya tahajud atau puasa sunah dll.
0 komentar:
Posting Komentar